10 frasa kecil yang membuat Anda terdengar kurang cerdas dari yang sebenarnya

Irene Robinson 30-09-2023
Irene Robinson

Kata-kata sangat kuat.

Baik untuk aplikasi penerimaan mahasiswa baru, disertasi, atau bahkan percakapan biasa, kata-kata yang kita pilih untuk digunakan dapat berdampak besar pada bagaimana orang memandang kita dan kecerdasan kita.

Lihat juga: 25 tanda dia sudah berpengalaman secara seksual (dan bagaimana menanganinya)

Sayangnya, beberapa frasa yang sudah usang bisa membuat Anda tampak kurang mengesankan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 frasa yang membuat Anda terdengar kurang cerdas sehingga Anda bisa mewaspadainya dan berusaha untuk tidak menggunakannya.

1) "Saya tidak tahu"

Bayangkan diri Anda sedang rapat dengan atasan Anda dan mereka mengajukan pertanyaan yang sulit. Wajah Anda kosong dan Anda berkata, "Saya tidak tahu."

Itu tanggapan yang masuk akal, bukan? Pikirkan lagi!

Pernyataan seperti ini menunjukkan kurangnya pemikiran kritis dan tanda kelemahan, yang dapat menimbulkan respons negatif.

Anda tahu, ada ekspektasi pengetahuan dasar untuk para sarjana dan profesional. Bahkan penulis paling cerdas yang menggunakan bahasa yang paling rumit dan menulis buku-buku yang padat pun tidak mengetahui segalanya.

Lihat juga: 15 tanda peringatan yang harus Anda hindari dari seseorang (daftar lengkap)

Sebaliknya, katakan "Saya akan mencari tahu dan memberi tahu Anda."

Hal ini menunjukkan komitmen yang tulus terhadap pertumbuhan profesional dan pribadi Anda bahwa Anda bersedia untuk belajar dan mencari informasi.

2) "Pada dasarnya"

Ketika Anda menginginkan komunikasi yang jelas, menggunakan kata "pada dasarnya" sebenarnya dapat menghambat pesan Anda.

Mengapa demikian?

Sebagai permulaan, kata ini terlalu sering digunakan, dan mungkin terdengar merendahkan atau meremehkan kecerdasan audiens Anda.

Mengapa harus puas dengan kata-kata yang tidak bersemangat ketika Anda bisa meningkatkan kemampuan berbicara Anda dengan memilih kata kerja dan kata sifat yang dinamis yang secara akurat menyampaikan makna yang Anda inginkan?

Sebagai contoh, jika Anda ingin menyederhanakan konsep yang rumit, cobalah mengatakan "Pada intinya," atau "Untuk menyederhanakan." Hal ini akan membuat penjelasan Anda lebih mendalam dan canggih.

Selain itu, Anda juga dapat mencoba menguraikan ide Anda ke dalam bahasa yang sederhana dan ringkas tanpa bergantung pada istilah yang terlalu sering digunakan.

Audiens Anda akan menghargai gaya komunikasi Anda dan menganggap Anda sebagai orang yang cerdas dan bijaksana.

3) "Saya bukan seorang ahli, tetapi..."

Ketika mahasiswa sarjana meninjau abstrak disertasi, kompleksitas kosakata dan struktur kalimatnya sering kali menjadi sumber kebanggaan.

Namun, memulai kalimat Anda dengan "Saya bukan ahli, tetapi..." dapat meniadakan semua upaya tersebut dan merusak kredibilitas Anda. Meskipun Anda merasa bahasa yang rumit mengasingkan atau mengintimidasi, lebih baik menjaga pernyataan Anda tetap ringkas dan faktual daripada merusak diri Anda sendiri.

Mengoceh seperti ini membuat individu terdengar kurang dapat dipercaya.

Daripada mengatakan "Saya bukan ahlinya," cobalah mengatakan "Berdasarkan pemahaman saya" "Dari pengalaman saya," atau "Sepanjang pengetahuan saya."

Frasa ini menunjukkan keahlian tanpa harus mengklaim sebagai otoritas dalam suatu subjek. Selain itu, hal ini akan membantu membangun Anda sebagai seseorang yang memiliki wawasan yang berharga untuk dibagikan.

Ingatlah, kata-kata yang rumit dan bahasa yang paling sederhana sama-sama memiliki tempatnya dalam komunikasi. Penting untuk menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens dan pesan yang ingin Anda sampaikan.

4) "Untuk bersikap adil"

Tujuan utama penggunaan "bersikap adil" adalah untuk mengakui sisi lain dari suatu argumen atau situasi.

Namun, menggunakan frasa ini terlalu sering atau tidak tepat dapat membuat Anda terdengar defensif atau tidak yakin.

Alih-alih mengandalkan "bersikap adil", cobalah mengatakan "Saya memahami perspektif Anda", "Ini penting untuk dipertimbangkan", atau hanya menyatakan fakta tanpa menambahkan kualifikasi.

Hal ini akan membantu Anda terlihat percaya diri dan objektif, bukannya tidak yakin dan terlalu ramah.

Ingat, Anda dapat mengakui sudut pandang yang berbeda tanpa melemahkan argumen atau posisi Anda sendiri.

Frasa alternatif: Tergantung pada konteksnya, frasa seperti, "lebih tepatnya," "fokus pada," atau "saya ingin mengklarifikasi" dapat bekerja lebih baik.

5) "Suka"

Kata "seperti" dan bahkan "um" sering digunakan sebagai kata pengisi, yang kurang canggih dan dapat membuat frustrasi untuk didengarkan.

Hal ini karena semua bermuara pada tata bahasa.

Penggunaan kata "suka" yang berlebihan bisa membuat Anda tampak tertantang untuk mengartikulasikan pemikiran Anda secara koheren.

Misalnya, dalam wawancara kerja, kata-kata pengisi dapat mengalihkan perhatian pewawancara dari konten yang sedang dikomunikasikan.

Alternatif untuk menggunakan "seperti" adalah dengan berhenti sejenak atau menarik napas, karena hal ini dapat membantu Anda mengumpulkan pikiran dan menghilangkan kebutuhan akan kata-kata pengisi. Anda juga dapat menggantinya dengan "Misalnya," "seperti," atau "dalam kasus."

Intinya adalah memilih kata-kata dengan bijak untuk mengontrol bagaimana orang lain melihat Anda. Berhati-hatilah dan usahakan kejelasan dan keringkasan dalam komunikasi Anda.

6) "Tanpa menghiraukan"

Terus terang, jika Anda memberikan kesan kecerdasan dengan menggunakan kata-kata besar, maka menggunakan "tidak peduli" akan segera mengurangi citra tersebut dengan teman sekelas atau rekan kerja Anda.

Itu karena ini bukan kata yang nyata.

Kisah-kisah terkait dari Hackspirit:

    Selain itu, jika Anda menyebutkan bahwa kata ini adalah bahasa gaul, Anda masih salah. Kata ini merupakan kata negatif ganda dan merupakan kata non-standar yang tidak memiliki tempat dalam komunikasi formal.

    Jangan membatasi diri Anda pada kosakata dasar, tetapi hindari terdengar seperti orang yang buta huruf. Mari kita cari media yang menyenangkan yang menunjukkan kecerdasan Anda dan meninggalkan kesan mendalam bagi audiens Anda.

    Alternatif yang baik adalah "terlepas dari itu," "namun demikian," atau "meskipun demikian." Frasa-frasa ini menyampaikan makna yang sama sekaligus menunjukkan bahwa Anda memiliki penguasaan bahasa yang baik.

    7) "Memang seperti itulah adanya"

    "Memang begitulah adanya" adalah kalimat klise yang sering digunakan ketika seseorang kehabisan kata-kata atau tidak dapat menemukan solusi. Namun dalam kehidupan nyata, kalimat ini tidak memberikan arahan, dan dapat terdengar acuh tak acuh atau mengalah.

    Kamus yang berbeda menunjukkan bahwa "apa adanya" tidak tepat - tidak memiliki kata kerja dan subjek. Ini lebih merupakan frasa yang digunakan untuk mengekspresikan penerimaan atau kepasrahan.

    Agar tidak terdengar pasif, cobalah menawarkan solusi atau menyarankan pendekatan alternatif. Gunakan frasa seperti "mari kita jelajahi opsi lain," atau "mungkin kita bisa mencoba cara ini."

    Ingatlah, cara Anda berkomunikasi memengaruhi seberapa pintar orang lain menganggap Anda.

    Dengan memilih kata-kata Anda secara hati-hati dan penuh pertimbangan, Anda bisa memproyeksikan citra yang cerdas dan kompeten.

    8) "Saya minta maaf, tapi..."

    Sering kali, orang menggunakan frasa "Maaf, tapi..." sebagai taktik pasif-agresif untuk menyamarkan kritik atau menyampaikan berita buruk.

    Mengapa demikian?

    Hal ini akan melunakkan pukulan dan membuat segala sesuatunya menjadi tidak terlalu konfrontatif. Selain itu, hal ini juga membantu orang untuk tidak merasa bahwa mereka sedang menyerang seseorang secara langsung atau terlalu blak-blakan dalam penyampaiannya.

    Masalahnya adalah: jika Anda menggunakan frasa ini secara sering atau tidak tulus, hal ini dapat menjadi bumerang karena orang lain dapat merasa bahwa Anda tidak tulus.

    Sebagai gantinya, gunakan frasa seperti "Terima kasih atas kesabaran Anda," "Terus terang saja," atau "Jujur saja."

    Hal ini dapat menunjukkan bagaimana pilihan bahasa yang sederhana dapat menyampaikan kejujuran dan transparansi tanpa harus bersikap kasar atau konfrontatif.

    9) "Saya mati"

    Di zaman sekarang ini di mana psikologi kognitif menjadi semakin populer, penting untuk memperhatikan bahasa yang kita gunakan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kesehatan mental kita.

    Salah satu frasa yang harus dihindari adalah "Saya mati," yang sering digunakan untuk mengekspresikan keterkejutan atau keterkejutan.

    Mari saya jelaskan lebih lanjut.

    Meskipun menggunakan kalimat yang berlebihan dapat menambah warna pada percakapan, namun menggunakan kalimat "Saya mati" adalah salah satu kalimat yang membuat Anda terdengar kurang cerdas.

    Ini adalah ekspresi yang terlalu dramatis dan tidak perlu, yang tidak secara akurat menyampaikan situasinya.

    Sebagai gantinya, cobalah menggunakan frasa seperti "Itu benar-benar mengejutkan saya," "Saya tidak bisa mempercayai apa yang saya dengar," atau "Saya sangat terkejut."

    Frasa-frasa ini masih mengekspresikan emosi Anda tanpa merusak kecerdasan Anda dengan menggunakan hiperbola.

    Anda tidak hanya terdengar lebih pintar, tetapi Anda juga menghindari reaksi negatif yang mungkin timbul dari penggunaan frasa yang ekstrem.

    10) "Secara harfiah"

    Apakah Anda sering mendengar orang menggunakan kata "secara harfiah"? Kata ini sering disalahgunakan, yang dipopulerkan oleh generasi muda.

    Mari saya jelaskan lebih lanjut.

    Menggunakan kata "secara harfiah" ketika tidak diperlukan dapat membuat Anda terdengar kurang cerdas dari yang sebenarnya. Mengapa? Karena kata ini merupakan kata yang tidak perlu dan berlebihan yang tidak benar-benar menambah nilai pada sebuah kalimat.

    Ketika kita menggunakan secara harfiah dalam arti kiasan, ini menyiratkan bahwa ada sesuatu yang tidak benar atau-yang tidak hanya membingungkan, tetapi juga dapat membuat Anda terdengar tidak berpendidikan.

    Mengatakan "Saya benar-benar mati tertawa" sebenarnya tidak berarti Anda mati, itu hanya berarti Anda menemukan sesuatu yang sangat lucu sehingga Anda merasa seperti mati!

    Bahkan, ketika ada sesuatu yang menurut Anda sangat lucu, jangan ragu untuk memberi tahu orang tersebut! Anda dapat mempertimbangkan untuk mengatakan, "Wow, itu lucu sekali! Sisi saya terbelah." Atau, Anda dapat mengatakan, "Menurut saya, itu sangat lucu, bagaimana Anda bisa menemukannya?"

    Memberikan detail ekstra sering kali bisa membawa pujian ke tingkat berikutnya, membuatnya lebih berkesan dan memuaskan.

    Pikiran terakhir

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa, dan bahasa yang kita gunakan membentuk cara kita berpikir dan merasa.

    Memilih kata-kata kita dengan cermat adalah penting untuk ekspresi diri yang efektif.

    Mengganti kata benda atau kata sifat dengan beberapa jargon atau bahkan sinonim terpanjang tidak serta merta membuat Anda terdengar lebih pintar.

    Selain itu, jika Anda berpikir bahwa menggunakan sepertiga dari kata-kata di atas tidak akan membuat Anda terdengar kurang cerdas, pikirkan lagi.

    Hal ini sebenarnya bisa menjadi bumerang, membuat Anda bingung dan sulit untuk memahaminya.

    Jika Anda secara sadar menghindari frasa ini, Anda bisa memproyeksikan citra diri Anda yang lebih percaya diri dan berpengetahuan luas.

    Jika Anda bisa melakukan itu, maka Anda sudah berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan kesan positif yang bertahan lama.

    Irene Robinson

    Irene Robinson adalah pelatih hubungan berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Semangatnya untuk membantu orang menavigasi melalui kompleksitas hubungan membuatnya mengejar karir di bidang konseling, di mana dia segera menemukan bakatnya untuk saran hubungan yang praktis dan mudah diakses. Irene percaya bahwa hubungan adalah landasan kehidupan yang memuaskan, dan berusaha untuk memberdayakan kliennya dengan alat yang mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan dan mencapai kebahagiaan abadi. Blognya adalah cerminan dari keahlian dan wawasannya, dan telah membantu banyak individu dan pasangan menemukan jalan mereka melewati masa-masa sulit. Ketika dia tidak sedang melatih atau menulis, Irene dapat ditemukan menikmati alam bebas bersama keluarga dan teman-temannya.